Saturday 18 January 2014 • 07:39 • 0 Comment(s)
Demi malam ketika rasa sepi memagut resah bintang pada bulan
Biarkan lelaki ini terus memanggil manggil di kejauhan langit Menatap kosong penuh peluh dengan hembus nafas tersesak Dan menggigil dingin tersapu angin bersahutan dalam rinai hujan
Baru beberapa saat rasanya senja berarak tak kian berpamitan
Fajar tak juga membawa embun pada belaian pagi Dan baru saja kemaren dekapan terasa hangat Menyentuh pucuk – pucuk asmara Merengkuhku dalam genggaman cintamu
Semakin hari pun sendu mengikis waktu di perasingan langkah
Merantai tangan dengan duri keindahan mawar yang tak terjamah Lalu memenjarakan jiwa dalam gelora kerinduan yang bersenandung
Aku lelah mencumbui kerinduan ini, sayang .
Seringnya aku lewatkan lelap mengurai benang harap Agar engkau lekas kembali saat aku terjaga
Ingin aku gulir waktu
Agar segera aku mengusap wajahmu, membelaimu Membiarkanmu bersandar di dadaku Mengurai resah dan gelisah oleh kusamnya waktu Berbagi kasih dan cinta yang membelah jiwa kita Merasai desah nafas dan detak jantungmu
Lalu aku bisikan perlahan di telingamu
Keindahan teratai yang tumbuh di tengah danau jiwa kita Juga bahagia hari esok yang ingin kita lewati Tentang cita-cita dan impian Tentang besarnya cintaku untukmu
Kasih, betapa aku tak bisa jauh darimu .
|
Lets Talk! Put your blog url, not email! No anonym allowed here! |
0 Comments posted :
Post a Comment